Kaca anti peluru dikenal sebagai bahan tembus pandang yang dapat menahan energi kinetik sebuah peluru hingga kaliber tertentu. Saat ini, bahan yang umum digunakan dalam pembuatan kaca tahan peluru ialah plastik polycarbonate.
Kaca anti peluru laminasi merupakan jenis ballistic glass tradisional yang pertama kali diperkenalkan. Apabila diamati dengan seksama, pembuatan lapisan pada kaca anti peluru laminasi sangat mirip dengan pembuatan kaca mobil. Bahan resin polyvinyl butyral ditempatkan di antara dua lapisan kaca, kemudian dicetak bersama pada temperatur dan tekanan tertentu. Layaknya kaca mobil, jenis kaca ini tidak langsung pecah berkeping-keping saat dihantam peluru.
Jenis kaca tahan peluru selanjutnya adalah aluminium oxynitrad atau disingkat ALON. Senyawa alumunium ini harus dipanaskan pada suhu 1500ºC dalam ruang tertutup berisi nitrogen untuk mencapai tingkat kekerasan yang diinginkan. ALON diklaim menjadi jenis kaca anti peluru terkuat yang tersedia di pasaran saat ini, bahkan disebut menyamai tingkat kekerasan batu saphire. Selain terkuat, ALON juga memiliki bobot paling ringan.
Di samping polycarbonate, manufaktur kaca anti peluru juga mengenal bahan plastik monolithic acrylic. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, pabrik kaca anti peluru biasanya menggabungkan kedua bahan tersebut menjadi produk plastik tahan peluru terkuat. Inovasi ini kemudian menciptakan penemuan kaca anti peluru satu arah.
Posting Komentar